mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Pengertian Kortisol: Hormon Stres dan Pengaruhnya Terhadap Tubuh

Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang berperan penting dalam respons tubuh terhadap stres. Hal ini sering disebut sebagai "hormon stres". Ketika tubuh merasakan stres, baik fisik, emosional, atau lingkungan, tubuh melepaskan kortisol ke dalam aliran darah.

Kortisol memiliki berbagai fungsi dalam tubuh, antara lain:

1. Mengatur kadar gula darah: Kortisol membantu menjaga kadar gula darah dengan merangsang hati untuk melepaskan glukosa ke dalam aliran darah.
2. Mengatur tekanan darah: Kortisol menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga meningkatkan tekanan darah.
3. Mengatur fungsi jantung: Kortisol membantu mengatur ritme dan kontraksi jantung.
4. Mengatur metabolisme: Kortisol membantu mengatur proses metabolisme tubuh, termasuk pemecahan lemak, protein, dan karbohidrat.
5. Mengatur fungsi kekebalan tubuh: Kortisol membantu mengatur respon sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi dan peradangan.
6. Mengatur kesehatan tulang: Kortisol membantu menjaga kepadatan tulang dengan mendorong pembentukan jaringan tulang baru.
7. Mengatur kesehatan kulit: Kortisol membantu menjaga kesehatan kulit dengan mengatur pertumbuhan sel kulit baru.
8. Mengatur kesehatan mata: Kortisol membantu menjaga kesehatan mata dengan mengatur pertumbuhan pembuluh darah baru di mata.

Meskipun kortisol penting untuk respons tubuh terhadap stres, peningkatan kadar kortisol secara kronis dapat menimbulkan efek negatif pada tubuh. Beberapa efek negatif dari peningkatan kadar kortisol kronis antara lain:

1. Pertambahan berat badan: Kortisol menyebabkan tubuh menimbun lemak, terutama di daerah perut.
2. Insomnia: Kortisol dapat mengganggu pola tidur dan membuat sulit tertidur atau tetap tertidur.
3. Ketidakseimbangan gula darah: Peningkatan kadar kortisol secara kronis dapat menyebabkan ketidakseimbangan gula darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
4. Tekanan darah tinggi: Kortisol menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi.
5. Osteoporosis: Peningkatan kadar kortisol secara kronis dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan osteoporosis.
6. Masalah kulit: Kadar kortisol yang meningkat secara kronis dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat, penipisan kulit, dan penyembuhan luka yang buruk.
7. Gangguan memori dan kognitif: Kortisol dapat mengganggu memori dan fungsi kognitif dengan merusak hipokampus dan area lain di otak.
8. Gangguan suasana hati: Kadar kortisol yang meningkat secara kronis dapat menyebabkan gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan.

Penting untuk diperhatikan bahwa kadar kortisol dapat berfluktuasi sepanjang hari, dengan tingkat tertinggi di pagi hari dan tingkat yang lebih rendah di malam hari. Penting juga untuk diperhatikan bahwa kadar kortisol dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stres, tidur, nutrisi, dan olahraga.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy