Pengertian Kosotomi: Jenis, Alasan, dan Resiko
Kosotomi adalah prosedur pembedahan yang melibatkan pembuatan sayatan pada tulang rawan tulang rusuk untuk mengakses organ dalam. Biasanya dilakukan ketika metode lain, seperti laparoskopi atau torakotomi, tidak layak atau efektif.
Ada beberapa jenis kostotomi, antara lain:
1. Kosotomi radikal: Ini adalah prosedur yang lebih ekstensif yang melibatkan pengangkatan sebagian tulang rusuk dan otot terkait untuk mengakses organ dalam.
2. Kosotomi parsial: Ini adalah prosedur kurang invasif yang melibatkan pembuatan sayatan hanya pada sebagian tulang rusuk untuk mengakses organ dalam.
3. Kosotomi anterior: Ini adalah prosedur yang melibatkan pembuatan sayatan di bagian depan dada untuk mengakses organ dalam.
4. Kostotomi posterior: Ini adalah prosedur yang melibatkan pembuatan sayatan di bagian belakang dada untuk mengakses organ dalam.
Kostotomi biasanya dilakukan karena berbagai alasan, termasuk:
1. Untuk mendapatkan akses ke organ dalam untuk prosedur bedah seperti reseksi paru-paru atau operasi bypass jantung.
2. Untuk memperbaiki luka pada tulang rusuk atau organ dalam.
3. Untuk mengobati kondisi seperti pneumotoraks atau efusi pleura.
4. Untuk melakukan biopsi atau prosedur diagnostik lainnya.
Risiko dan komplikasi kostotomi antara lain:
1. Infeksi: Seperti halnya prosedur bedah lainnya, terdapat risiko infeksi saat kosotomi.
2. Pendarahan: Ada risiko pendarahan selama dan setelah prosedur.
3. Nyeri: Kostotomi bisa terasa menyakitkan, dan pasien mungkin memerlukan obat pereda nyeri untuk mengatasi ketidaknyamanan mereka.
4. Jaringan parut: Sayatan yang dibuat selama kostotomi dapat menyebabkan jaringan parut di dada.
5. Cedera pada organ dalam: Ada risiko cedera pada organ dalam selama prosedur, seperti kerusakan pada paru-paru atau jantung.
6. Komplikasi pernafasan: Kosotomi dapat menyebabkan komplikasi pernafasan, seperti pneumonia atau gagal nafas.
7. Komplikasi jantung: Prosedur ini juga dapat menyebabkan komplikasi jantung, seperti aritmia atau serangan jantung.
8. Infeksi pada luka: Sayatan yang dibuat selama kostotomi dapat terinfeksi, yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
9. Emboli paru: Terdapat risiko terjadinya emboli paru setelah kostotomi, terutama jika pasien memiliki riwayat penyakit paru atau kondisi medis lainnya.
10. Komplikasi anestesi: Anestesi yang digunakan selama kostotomi dapat menyebabkan komplikasi, seperti masalah pernafasan atau jantung.
Penting untuk dicatat bahwa risiko dan komplikasi ini jarang terjadi, dan sebagian besar pasien yang menjalani kosotomi tidak mengalami masalah serius. Namun, penting bagi pasien untuk menyadari potensi risiko dan komplikasi sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai pengobatannya.