


Pengertian Monetarisme: Panduan Teori Ekonomi dan Pengaruhnya
Monetarisme adalah teori ekonomi yang menekankan peran jumlah uang beredar dalam menentukan aktivitas ekonomi, inflasi, dan suku bunga. Kaum monetaris percaya bahwa jumlah uang beredar harus dikendalikan oleh bank sentral untuk menstabilkan perekonomian dan mencegah inflasi.
Monetarisme dipopulerkan pada tahun 1970an dan 1980an oleh ekonom seperti Milton Friedman, yang berpendapat bahwa tindakan Federal Reserve bertanggung jawab atas tingginya inflasi di negara tersebut. waktu. Menurut teori monetaris, ketika jumlah uang beredar tumbuh terlalu cepat, hal ini dapat menyebabkan inflasi, karena semakin banyak uang yang digunakan untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang tetap.
Monetarisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan ekonomi, khususnya di Amerika Serikat, di mana Federal Reserve telah ditugaskan untuk mengendalikan jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter. Beberapa pengkritik monetarisme berargumen bahwa monetarisme terlalu menyederhanakan hubungan kompleks antara jumlah uang beredar, inflasi, dan aktivitas ekonomi, serta dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti tingginya angka pengangguran dan resesi.
Beberapa ciri utama monetarisme meliputi:
1. Jumlah uang beredar merupakan penentu utama aktivitas ekonomi dan inflasi.
2. Bank sentral harus mengendalikan jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter untuk menstabilkan perekonomian.
3. Inflasi selalu dan di mana pun merupakan fenomena moneter, artinya inflasi disebabkan oleh peningkatan jumlah uang beredar.
4. Jumlah uang beredar harus dikendalikan melalui target pertumbuhan uang yang ketat, seperti aturan Friedman.
5. Monetarisme menekankan pentingnya stabilitas harga, dengan inflasi yang rendah dipandang penting bagi kesehatan perekonomian.
6. Monetarisme sering dikaitkan dengan kebijakan ekonomi laissez-faire, dengan keyakinan pada efisiensi pasar bebas dan terbatasnya intervensi pemerintah.



