Pengertian Overshooting dalam Teori Pengendalian: Penyebab dan Akibat
Overshooting mengacu pada kecenderungan suatu sistem atau proses melampaui batas yang dimaksudkan atau dirancang, sehingga menyebabkan kinerja di bawah optimal atau bahkan kegagalan. Dalam teori kendali, overshooting dapat terjadi ketika keluaran suatu sistem melebihi tingkat yang diinginkan atau ketika sistem gagal kembali ke keadaan yang diinginkan setelah perubahan masukan.
Misalnya, dalam sistem kendali suhu, jika elemen pemanas atau pendingin diatur untuk mempertahankan a suhu dalam kisaran tertentu, tetapi sistem terus-menerus menjadi terlalu panas atau terlalu dingin, hal ini dianggap melampaui batas. Demikian pula dalam sistem pengendalian proses, jika sistem secara konsisten menghasilkan output yang lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat yang diinginkan, hal ini juga dianggap overshooting.
Overshooting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Redaman tidak memadai: Jika rasio redaman sistem terlalu rendah, sistem mungkin tidak mampu menyerap gangguan dan akan berosilasi secara berlebihan, sehingga menyebabkan overshooting.
2. Penyetelan salah: Jika penguatan kontrol sistem tidak disetel dengan benar, sistem mungkin tidak dapat melacak keluaran yang diinginkan, sehingga menyebabkan overshooting.
3. Perubahan pada sistem atau lingkungannya: Perubahan pada sistem atau lingkungannya dapat menyebabkan sistem berperilaku berbeda dari yang diharapkan, sehingga menyebabkan overshooting.
4. Nonlinier: Sistem nonlinier mungkin menunjukkan perilaku yang kompleks dan mungkin melampaui output yang diinginkan karena efek nonlinier seperti saturasi atau osilasi.
Overshooting dapat menimbulkan konsekuensi negatif, termasuk penurunan kualitas produk, peningkatan pemborosan, dan penurunan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi akar penyebab overshooting untuk meningkatkan kinerja sistem dan mencapai hasil yang diinginkan.