Pengertian Pelarut: Jenis, Sifat, dan Aplikasinya
Pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain yang disebut zat terlarut sehingga membentuk larutan homogen. Pelarut dapat berupa cairan atau gas, dan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembersihan, pelapisan, dan reaksi kimia.
Contoh umum pelarut meliputi:
1. Air: Air adalah pelarut serbaguna yang biasa digunakan dalam produk pembersih rumah tangga, percobaan laboratorium, dan proses industri.
2. Etanol: Etanol merupakan pelarut yang biasa digunakan dalam minuman beralkohol, bahan bakar, dan produk pembersih.
3. Aseton: Aseton merupakan pelarut yang biasa digunakan pada penghapus cat kuku, produk pembersih, dan aplikasi industri.
4. Toluena: Toluena adalah pelarut yang biasa digunakan dalam cat, pelapis, dan perekat.
5. Metanol: Metanol adalah pelarut yang biasa digunakan dalam bahan bakar, produk pembersih, dan aplikasi industri.
6. Isopropil alkohol: Isopropil alkohol merupakan pelarut yang biasa digunakan dalam produk pembersih rumah tangga, percobaan laboratorium, dan aplikasi medis.
7. Gliserin: Gliserin adalah pelarut yang biasa digunakan dalam makanan, obat-obatan, dan produk perawatan pribadi.
8. Dimetil sulfoksida (DMSO): DMSO merupakan pelarut yang umum digunakan dalam percobaan laboratorium dan aplikasi medis.
9. Tetrahydrofuran (THF): THF merupakan pelarut yang umum digunakan dalam percobaan laboratorium dan aplikasi industri.
10. N-methyl-2-pyrrolidone (NMP): NMP merupakan pelarut yang umum digunakan dalam aplikasi industri, seperti produksi perekat dan pelapis.
Pelarut dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifatnya, seperti polaritas, volatilitas, dan toksisitasnya . Beberapa pelarut lebih cocok untuk aplikasi tertentu dibandingkan yang lain, bergantung pada sifat dan persyaratan spesifik aplikasi tersebut.