Pengertian Pemerasan: Jenis, Akibat, dan Pilihan Hukum
Pemerasan adalah praktik melakukan aktivitas ilegal, seperti pemerasan, pencucian uang, atau penyuapan, dengan tujuan menghasilkan keuntungan atau memperoleh kekuasaan. Hal ini juga dapat melibatkan penggunaan ancaman, kekerasan, atau bentuk pemaksaan lainnya untuk mencapai tujuan tersebut. Pemerasan sering dikaitkan dengan kejahatan terorganisir, namun dapat juga dilakukan oleh individu atau kelompok yang bukan bagian dari organisasi kriminal tradisional.
Pemerasan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Pemerasan: Praktek memperoleh sesuatu, terutama uang, melalui kekerasan atau ancaman.
2. Suap: Menawarkan, memberi, menerima, atau meminta sesuatu yang bernilai sebagai imbalan atas tindakan atau pengaruh resmi.
3. Penggelapan: Pencurian atau penyelewengan dana atau harta benda oleh seseorang yang dipercayakan padanya.
4. Pencucian uang: Proses penyamaran sumber uang yang diperoleh secara tidak sah.
5. Penipuan: Penggunaan penipuan atau kepura-puraan palsu untuk mendapatkan sesuatu, terutama uang.
6. Organisasi yang dipengaruhi pemeras dan korup (RICO): Undang-undang federal yang menargetkan kelompok kejahatan terorganisir dan aktivitas mereka.
7. Perusahaan kriminal: Sebuah bisnis atau organisasi yang terlibat dalam aktivitas ilegal sebagai bagian dari operasi regulernya.
8. Korupsi: Penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk keuntungan pribadi, seringkali melalui penyuapan atau bentuk praktik korupsi lainnya.
9. Kecurangan penawaran: Manipulasi proses penawaran untuk memastikan hasil tertentu, seringkali melalui kolusi antar pesaing.
10. Penetapan harga: Kesepakatan di antara para pesaing untuk menetapkan harga pada tingkat tertentu, dan tidak membiarkannya ditentukan oleh pasar.
Pemerasan dapat menimbulkan konsekuensi hukum dan keuangan yang serius bagi mereka yang terlibat, serta merusak reputasi dan hubungan mereka. Penting untuk mencari nasihat hukum jika Anda mencurigai bahwa Anda atau bisnis Anda telah menjadi korban pemerasan.