Pengertian Pendarahan: Jenis, Tanda, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatannya
Pendarahan adalah hilangnya darah dari pembuluh darah yang rusak. Bisa dari luar, seperti saat Anda melukai diri sendiri saat bercukur, atau dari dalam, seperti saat Anda menderita sakit maag atau pecahnya pembuluh darah di otak atau saluran pencernaan Anda.
Ques : Apa saja jenis-jenis pendarahan?
Ans: Ada beberapa jenis perdarahan, diantaranya :
1. Pendarahan luar: Ini adalah saat darah keluar dari tubuh melalui luka atau sayatan.
2. Pendarahan internal: Ini adalah saat darah terkumpul di dalam tubuh, sering kali akibat cedera atau trauma.
3. Pendarahan arteri: Ini adalah saat darah mengalir keluar dari arteri, yaitu pembuluh darah yang membawa darah beroksigen keluar dari jantung.
4. Pendarahan vena: Ini adalah saat darah mengalir keluar dari vena, yaitu pembuluh darah yang membawa darah terdeoksigenasi kembali ke jantung.
5. Pendarahan kapiler: Ini terjadi ketika darah bocor keluar dari pembuluh darah kecil yang disebut kapiler.
6. Perdarahan septikemik: Ini adalah kondisi ketika bakteri atau mikroorganisme lain terdapat di dalam darah, menyebabkan darah terinfeksi dan menyebabkan pendarahan.
7. Perdarahan hemoragik: Perdarahan yang berlebihan akibat pecahnya pembuluh darah, seringkali disebabkan oleh trauma atau cedera.
8. Perdarahan hipovolemik: Hal ini terjadi ketika terjadi kehilangan banyak darah dan cairan dari tubuh, yang menyebabkan hipovolemia (volume darah rendah).
Pertanyaan : Apa saja tanda dan gejala perdarahan?
Ans: Tanda dan gejala perdarahan dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan perdarahan. Beberapa tanda dan gejala yang umum antara lain:
1. Nyeri atau nyeri tekan pada lokasi pendarahan
2. Bengkak atau memar di sekitar lokasi pendarahan
3. Kesulitan bernapas atau sesak napas (jika pendarahannya parah atau internal)
4. Kulit pucat, dingin, atau lembap (jika pendarahannya parah atau dalam)
5. Denyut nadi lemah atau cepat (bila perdarahan hebat atau internal)
6. Kebingungan atau disorientasi (bila perdarahan hebat atau internal)
7. Pusing atau pingsan (jika pendarahannya parah atau dalam)
8. Mati rasa atau kesemutan di daerah yang terkena (jika pendarahan parah atau internal)
9. Pendarahan berkepanjangan yang tidak berhenti setelah diberikan tekanan atau menggunakan tourniquet
10. Perdarahan yang banyak dan cepat, terutama jika perdarahan arteri.
Pertanyaan : Bagaimana cara mendiagnosis perdarahan ?
Jawab: Pendarahan dapat didiagnosis melalui berbagai metode, antara lain:
1. Pemeriksaan fisik: Penyedia layanan kesehatan akan memeriksa pasien dan mencari tanda-tanda pendarahan, seperti bengkak, memar, atau nyeri di lokasi pendarahan.
2. Tes pencitraan: Seperti rontgen, CT scan, atau MRI scan untuk memvisualisasikan lokasi dan luasnya perdarahan.
3. Tes darah: Untuk memeriksa darah dalam urin, tinja, atau cairan tubuh lainnya, dan untuk mengukur jumlah darah pasien dan faktor pembekuan.
4. Endoskopi: Sebuah tabung fleksibel dengan kamera dan lampu di ujungnya dimasukkan ke dalam tubuh untuk memvisualisasikan bagian dalam tubuh dan menemukan sumber pendarahan.
5. Angiografi: Pewarna disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk memvisualisasikan aliran darah dan mengidentifikasi adanya penyumbatan atau kebocoran pada pembuluh darah.
6. USG: Tes non-invasif yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memvisualisasikan pembuluh darah dan mendeteksi kelainan apa pun.
7. Biopsi: Sampel jaringan diambil dari area yang terkena dan diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan penyebab perdarahan.
Pertanyaan: Bagaimana cara mengobati perdarahan?
Ans: Pengobatan perdarahan bergantung pada lokasi, tingkat keparahan, dan penyebab perdarahan. . Beberapa pengobatan umum untuk pendarahan meliputi:
1. Memberikan tekanan langsung pada luka untuk menghentikan pendarahan.
2. Menggunakan tourniquet untuk membatasi aliran darah ke anggota tubuh yang terkena.
3. Pemberian obat untuk meningkatkan pembekuan dan menghentikan pendarahan, seperti epinefrin atau vitamin K.
4. Melakukan pembedahan untuk memperbaiki pembuluh darah yang rusak atau mengeluarkan benda asing yang mungkin menyebabkan pendarahan.
5. Mentransfusikan darah atau produk darah untuk menggantikan darah yang hilang dan mengembalikan volume darah.
6. Menggunakan kateter untuk embolisasi (blok) tempat pendarahan.
7. Menggunakan terapi radiasi untuk mengecilkan lokasi pendarahan.
8. Menggunakan terapi laser untuk menutup lokasi pendarahan.
9. Menggunakan jahitan, staples, atau bahan lain untuk menutup luka dan menghentikan pendarahan.
10. Memantau tanda-tanda vital dan tekanan darah pasien untuk memastikan stabil dan tidak kehilangan banyak darah.