Pengertian Peronisme: Ideologi Politik yang Mengandung Unsur Populis, Nasionalis, dan Otoritarian
Peronisme adalah ideologi dan gerakan politik yang berasal dari Argentina dan dinamai Juan Domingo Perón, yang merupakan Presiden Argentina dari tahun 1946 hingga 1955 dan lagi dari tahun 1973 hingga 1974. Peronisme dicirikan oleh kombinasi elemen populis, nasionalis, dan otoriter. , serta penekanan yang kuat pada hak-hak buruh dan kesejahteraan sosial.
Peronisme memiliki dampak yang signifikan terhadap politik dan masyarakat Argentina sejak awal berdirinya, dan terus menjadi kekuatan penting dalam lanskap politik negara tersebut hingga saat ini. Gerakan ini telah dikaitkan dengan kebijakan sayap kiri dan sayap kanan, tergantung pada konteks spesifik dan kepemimpinan pada saat itu.
Beberapa ciri utama Peronisme meliputi:
1. Daya tarik populis: Peronisme dikenal karena kemampuannya untuk terhubung dengan massa dan memanfaatkan sentimen populer. Perón sendiri adalah seorang pemimpin karismatik yang menggunakan pesona dan keterampilan pidatonya untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat.
2. Nasionalisme: Peronisme menekankan pentingnya kedaulatan nasional dan penentuan nasib sendiri, dan sering mengambil sikap proteksionis terhadap isu-isu ekonomi.
3. Otoritarianisme: Peronisme telah dikaitkan dengan kecenderungan otoriter, khususnya pada masa kediktatoran militer yang memerintah Argentina pada tahun 1970an dan 1980an.
4. Hak-hak buruh dan kesejahteraan sosial: Peronisme secara historis menekankan pentingnya hak-hak buruh dan kesejahteraan sosial, dan telah menerapkan kebijakan-kebijakan seperti undang-undang upah minimum, reformasi layanan kesehatan, dan reformasi pendidikan untuk menguntungkan kelas pekerja Argentina.
5. Anti-imperialisme: Peronisme sering mengambil sikap anti-imperialis, khususnya selama era Perang Dingin, ketika Argentina bersekutu dengan Amerika Serikat dan menentang ideologi komunis.
Peronisme memiliki sejarah yang kompleks dan terkadang kontroversial di Argentina, dengan periode baik pemerintahan otoriter maupun pemerintahan demokratis. Saat ini, gerakan ini terus menjadi kekuatan penting dalam politik Argentina, dengan berbagai faksi dan pemimpin bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh dalam lanskap politik yang lebih luas.