


Pengertian Pluton: Formasi, Jenis, dan Signifikansi Geologi
Dalam geologi, pluton adalah kumpulan batuan beku berukuran besar yang terbentuk ketika magma mendingin dan membeku di bawah permukaan bumi. Pluton dapat ditemukan di berbagai lokasi geologi, termasuk pegunungan, busur vulkanik, dan retakan benua.
Istilah "pluton" diperkenalkan oleh ahli geologi Inggris John Wesley Judd pada akhir abad ke-19, dan berasal dari kata Yunani "ploutos", yang berarti "kekayaan". Nama ini mencerminkan fakta bahwa pluton seringkali kaya akan mineral berharga seperti emas, tembaga, dan timah.
Pluton dapat mempunyai berbagai bentuk, bergantung pada kondisi pembentukannya. Beberapa jenis pluton yang umum meliputi:
1. Batholith: Ini adalah batuan beku berukuran besar seperti lembaran yang terbentuk ketika magma terakumulasi di satu lokasi dalam jangka waktu yang lama. Batholit bisa berukuran ratusan bahkan ribuan kilometer persegi.
2. Kawanan tanggul: Ini adalah rangkaian batuan beku berbentuk tabel sempit yang terbentuk ketika magma disuntikkan ke batuan yang sudah ada sebelumnya dan mendingin dengan cepat. Kawanan tanggul dapat ditemukan di berbagai kondisi geologi, termasuk zona keretakan dan busur vulkanik.
3. Kusen intrusif: Ini adalah badan batuan beku datar seperti lembaran yang terbentuk ketika magma disuntikkan ke dalam batuan yang sudah ada sebelumnya dan mengisi cekungan atau retakan. Kusen intrusif dapat ditemukan di berbagai kondisi geologi, termasuk pegunungan dan retakan benua.
4. Pluton dengan geometri kompleks: Ini adalah pluton yang memiliki bentuk dan struktur kompleks, sering kali disebabkan oleh interaksi beberapa kumpulan magma atau pergerakan gaya tektonik. Contohnya termasuk pluton dengan bentuk tidak beraturan, struktur terlipat atau patahan, atau aktivitas batuan beku dengan beberapa fase.
Secara keseluruhan, pluton adalah fitur geologi penting yang dapat memberikan wawasan berharga mengenai sejarah bumi, termasuk informasi tentang proses tektonik, aktivitas magmatik, dan evolusi bumi. Kerak bumi.



