


Pengertian Polifagia: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Polifagia adalah suatu kondisi langka dimana seseorang memiliki keinginan ekstrim untuk makan atau mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Hal ini juga dikenal sebagai hiperfagia atau makan berlebihan kompulsif. Orang dengan polifagia mungkin merasa tidak mampu mengendalikan kebiasaan makannya dan mungkin mengalami konsekuensi negatif seperti penambahan berat badan, masalah pencernaan, dan isolasi sosial.
Penyebab pasti polifagia tidak dipahami dengan baik, namun diduga terkait dengan kombinasi faktor genetik. , faktor lingkungan, dan psikologis. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain :
1. Genetika: Polifagia mungkin diturunkan, dan beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk makan berlebihan atau kesulitan mengatur nafsu makan.
2. Kimia otak: Ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin dapat mempengaruhi nafsu makan dan perilaku makan.
3. Masalah emosional: Stres, kecemasan, dan masalah emosional lainnya dapat menyebabkan makan berlebihan sebagai mekanisme penanggulangannya.
4. Ketidakseimbangan hormonal: Perubahan hormonal, seperti yang dialami selama kehamilan atau menopause, dapat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan.
5. Kurang tidur: Kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon lapar ghrelin dan menurunkan kadar hormon kenyang leptin, sehingga menyebabkan peningkatan makan.
6. Kondisi medis: Kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme, hipogonadisme, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan polifagia.
Tidak ada pengobatan khusus untuk polifagia, namun perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres teknik dapat membantu mengelola kondisi tersebut. Dalam beberapa kasus, pengobatan atau terapi mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah psikologis atau medis yang mendasarinya.



