mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Acak
speech play
speech pause
speech stop

Pengertian Politisasi: Jenis dan Contohnya

Politisasi mengacu pada proses menjadikan sesuatu, seperti suatu isu atau sekelompok orang, menjadi masalah politik. Hal ini dapat melibatkan penggunaan retorika atau taktik politik untuk membentuk opini publik atau kebijakan seputar isu tersebut, dan dapat dilakukan oleh individu, kelompok, atau lembaga yang memiliki kepentingan terhadap hasilnya.

Dalam beberapa kasus, politisasi dapat digunakan untuk meminggirkan atau menstigmatisasi kelompok tertentu. kelompok atau isu, dan juga dapat digunakan untuk memobilisasi dukungan untuk tujuan atau agenda tertentu. Penting untuk menyadari potensi politisasi ketika membahas atau terlibat dengan topik-topik sensitif, karena hal ini dapat dengan cepat menjadi isu yang memecah belah yang mempolarisasi masyarakat berdasarkan garis politik.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana politisasi dapat terwujud:

1. Ideologisasi: Ini adalah proses menjadikan suatu isu sebagai cerminan ideologi politik seseorang, bukan melihatnya dari sudut pandang yang lebih netral atau objektif. Misalnya, seseorang mungkin menggunakan isu sosial seperti kemiskinan untuk mempromosikan keyakinan politiknya, seperti menganjurkan intervensi pemerintah yang lebih besar dalam perekonomian.
2. Polarisasi: Ini adalah proses menciptakan perpecahan yang tajam antara dua pihak yang berlawanan dalam suatu isu, sering kali dengan menggunakan bahasa yang menghasut atau taktik yang menjelek-jelekkan satu pihak atau pihak lainnya. Misalnya, politisi mungkin menggunakan istilah-istilah yang sarat makna seperti "sosialis" atau "konservatif" untuk menciptakan kesan kita-vs-mereka dan memperkuat identitas politik mereka.
3. Bingkai dan narasi: Ini adalah proses penggunaan bahasa atau alur cerita tertentu untuk membentuk cara orang berpikir tentang suatu isu. Misalnya, seorang politisi mungkin menggunakan frasa “imigran ilegal” untuk menciptakan bingkai negatif terhadap pekerja tidak berdokumen, dibandingkan menggunakan bahasa yang lebih netral seperti “migran tidak berdokumen.”
4. Kelompok advokasi: Ini adalah proses menggunakan kelompok advokasi untuk mempromosikan agenda politik tertentu, sering kali dengan membingkai suatu isu dengan cara yang sesuai dengan nilai atau kepentingan kelompok. Misalnya, suatu kelompok mungkin menggunakan frasa “hak-hak pekerja” untuk menyusun isu seputar undang-undang ketenagakerjaan, guna memobilisasi dukungan dari pekerja dan serikat pekerja mereka.
5. Bias media: Ini adalah proses penggunaan media untuk mempromosikan agenda politik tertentu, sering kali dengan melaporkan isu-isu tertentu secara selektif atau menggunakan bahasa yang bias untuk membentuk opini publik. Misalnya, sebuah outlet berita mungkin menggunakan frasa “orang asing ilegal” untuk menciptakan bingkai negatif terhadap pekerja tidak berdokumen, dibandingkan menggunakan bahasa yang lebih netral seperti “migran tidak berdokumen.”
6. Lobi: Ini adalah proses menggunakan pelobi untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah demi agenda politik tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin mempekerjakan pelobi untuk mendorong keringanan pajak atau deregulasi, guna meningkatkan keuntungan dan kekuasaan mereka.
7. Electioneering: Ini adalah proses menggunakan pemilu sebagai cara untuk mempromosikan agenda politik tertentu, sering kali dengan menggunakan retorika kampanye atau iklan untuk membentuk opini publik. Misalnya, seorang politisi mungkin menggunakan iklan kampanye untuk menciptakan kerangka positif terhadap kebijakannya sendiri, dan juga menggunakan iklan negatif untuk menyerang lawannya.
8. Propaganda: Ini adalah proses penggunaan propaganda untuk mempromosikan agenda politik tertentu, seringkali dengan menggunakan daya tarik emosional atau bahasa manipulatif untuk membentuk opini publik. Misalnya, suatu pemerintah mungkin menggunakan propaganda untuk mendukung upaya perang, dengan menciptakan rasa urgensi dan ketakutan terhadap isu tertentu.

Penting untuk menyadari bentuk-bentuk politisasi ini, dan mengevaluasi secara kritis cara-cara yang biasa digunakan untuk melakukan hal tersebut. membentuk opini dan kebijakan publik. Dengan melakukan hal ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai permasalahan yang mempengaruhi kehidupan kita, dan kita dapat berupaya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara untuk semua.

Knowway.org menggunakan cookie untuk memberi Anda layanan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, Anda menyetujui penggunaan cookie kami. Untuk informasi mendetail, Anda dapat meninjau teks Kebijakan Cookie kami. close-policy