Pengertian Reaksi Endotermik: Jenis dan Contohnya
Reaksi endotermik adalah reaksi kimia dimana reaktan menyerap panas dari lingkungannya. Artinya reaksi memerlukan masukan energi berupa panas agar dapat berlangsung. Kebalikan dari reaksi endotermik adalah reaksi eksotermik, dimana produk melepaskan panas saat terbentuk.
Reaksi endotermik dapat dibagi menjadi dua kategori: reaksi yang terjadi pada suhu konstan dan reaksi yang terjadi pada suhu berubah. Reaksi yang terjadi pada suhu tetap disebut reaksi isotermal, sedangkan reaksi yang terjadi pada suhu berubah-ubah disebut reaksi nonisotermal.
Contoh reaksi endoterm antara lain:
1. Reaksi pembakaran: Reaksi ini melibatkan pembakaran suatu zat untuk menghasilkan panas dan cahaya. Reaksi pembakaran bersifat endotermik karena memerlukan masukan panas untuk berlangsung.
2. Reaksi netralisasi: Reaksi ini melibatkan kombinasi asam dan basa untuk membentuk garam dan air. Reaksi netralisasi bersifat endotermik karena memerlukan masukan panas untuk mengatasi gaya tarik menarik antar reaktan.
3. Reaksi sintesis: Reaksi ini melibatkan kombinasi dua atau lebih zat untuk membentuk senyawa baru. Reaksi sintesis dapat bersifat endotermik jika reaktan mempunyai energi yang tinggi dan harus melepaskan energi untuk membentuk senyawa baru.
4. Reaksi hidrolisis: Reaksi ini melibatkan pemecahan suatu molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil menggunakan air sebagai katalis. Reaksi hidrolisis bersifat endotermik karena memerlukan masukan panas untuk memutus ikatan antar reaktan.
Singkatnya, reaksi endotermik adalah reaksi kimia yang menyerap panas dari lingkungannya dan memerlukan masukan energi untuk berlangsung. Reaksi tersebut dapat terjadi pada suhu konstan (isotermal) atau pada suhu yang berubah (non-isotermal), dan contohnya meliputi reaksi pembakaran, reaksi netralisasi, reaksi sintesis, dan reaksi hidrolisis.