Pengertian Rotameter: Prinsip, Jenis, dan Aplikasinya
Rotameter adalah jenis flow meter yang mengukur laju aliran cairan, seperti cairan dan gas. Ini terdiri dari tabung meruncing dengan diameter kecil di satu ujung dan diameter lebih besar di ujung lainnya. Fluida yang diukur mengalir melalui tabung, dan perputaran pelampung di dalam tabung menunjukkan laju aliran.
Rotameter bekerja dengan menggunakan prinsip tekanan diferensial, yang menyatakan bahwa ada perbedaan tekanan antara dua titik dalam suatu aliran fluida. . Dalam kasus rotameter, perbedaan tekanan disebabkan oleh penyempitan tabung saat fluida mengalir melaluinya. Saat fluida mengalir melalui tabung, terjadi penurunan tekanan yang menyebabkan pelampung berputar. Perputaran pelampung berbanding lurus dengan laju aliran fluida.
Rotameter umumnya digunakan dalam aplikasi industri seperti pemrosesan kimia, pengolahan air, dan produksi minyak dan gas. Ia juga digunakan di laboratorium untuk tujuan penelitian dan pengembangan.
Ada beberapa jenis rotameter yang tersedia, antara lain:
1. Rotameter dengan lubang tetap: Rotameter jenis ini memiliki lubang tetap di ujung tabung yang sempit, yang menciptakan penurunan tekanan konstan pada pengukur aliran.
2. Rotameter dengan lubang variabel: Rotameter jenis ini memiliki lubang variabel yang dapat diatur untuk mengubah penurunan tekanan pada flow meter.
3. Rotameter digital: Rotameter jenis ini menggunakan sensor elektronik untuk mengukur putaran pelampung dan menampilkan laju aliran pada layar digital.
4. Pengukur aliran massa Coriolis: Rotameter jenis ini menggunakan gaya Coriolis untuk mengukur laju aliran massa fluida. Ini umumnya digunakan dalam aplikasi presisi tinggi seperti pemrosesan kimia dan manufaktur farmasi.
Singkatnya, rotameter adalah pengukur aliran serbaguna dan banyak digunakan yang mengukur laju aliran cairan dengan menggunakan prinsip tekanan diferensial. Akurasi, kesederhanaan, dan kemudahan penggunaannya menjadikannya pilihan populer untuk berbagai aplikasi industri dan laboratorium.