Pengertian Sistostomi: Jenis, Prosedur, dan Resiko
Cystostomy adalah prosedur pembedahan yang melibatkan pembuatan lubang di kandung kemih untuk memungkinkan drainase urin. Prosedur ini biasanya dilakukan jika terdapat sumbatan atau penyumbatan pada saluran kemih, seperti tumor atau batu, yang menghambat aliran normal urin.
Ada beberapa jenis sistostomi, antara lain:
1. Sistostomi terbuka: Ini adalah jenis sistostomi yang paling umum, di mana sayatan dibuat di perut untuk mengakses kandung kemih dan membuat lubang untuk drainase.
2. Sistostomi laparoskopi: Ini adalah prosedur invasif minimal, di mana sayatan kecil dibuat di perut dan laparoskop (tabung tipis dengan kamera dan lampu) dimasukkan untuk memvisualisasikan kandung kemih dan membuat lubang untuk drainase.
3. Sistostomi robotik: Ini adalah jenis sistostomi laparoskopi yang menggunakan sistem robotik untuk membantu ahli bedah dalam melakukan prosedurnya.
4. Sistostomi perkutan: Ini adalah prosedur invasif minimal, di mana jarum dimasukkan melalui kulit dan ke dalam kandung kemih untuk membuat lubang drainase.
Sistostomi dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada kondisi yang mendasari dan kebutuhan pasien. Sistostomi sementara sering kali digunakan untuk mengalirkan urin saat pasien menjalani perawatan lain, seperti kemoterapi atau terapi radiasi, untuk mengatasi kondisi yang mendasarinya. Sistostomi permanen mungkin direkomendasikan bagi pasien yang mengalami retensi urin kronis atau kondisi lain yang menyulitkan mereka untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Secara keseluruhan, sistostomi adalah prosedur bedah yang dapat membantu memulihkan fungsi urin normal dan meringankan gejala seperti retensi urin atau inkontinensia urin. . Namun, penting untuk diingat bahwa prosedur ini memiliki risiko dan komplikasi, seperti infeksi dan pendarahan, dan hanya boleh dilakukan oleh ahli bedah berpengalaman.