


Pengertian Slacking di Tempat Kerja: Contoh dan Akibat
Slacking mengacu pada tindakan tidak melakukan pekerjaan atau tanggung jawab seseorang, atau melakukannya dengan buruk. Kata ini juga bisa merujuk pada istirahat atau bermalas-malasan, terutama selama jam kerja.
Di tempat kerja, bermalas-malasan dapat dianggap tidak produktif dan dapat mengakibatkan konsekuensi negatif seperti tenggat waktu yang terlewat, penurunan produktivitas, dan tindakan disipliner. Namun, penting untuk dicatat bahwa istirahat dan waktu istirahat sangat penting untuk menjaga produktivitas dan menghindari kelelahan.
Berikut beberapa contoh kemalasan:
1. Tidak menyelesaikan tugas tepat waktu atau sama sekali.
2. Menunda-nunda atau menunda pekerjaan.
3. Istirahat panjang atau berangkat pagi tanpa izin.
4. Gagal memenuhi standar kinerja atau ekspektasi kualitas.
5. Tidak hadir atau terlambat tanpa alasan yang sah.
6. Menghabiskan waktu berlebihan untuk aktivitas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, seperti media sosial atau panggilan telepon pribadi.
7. Tidak mengikuti kebijakan atau prosedur perusahaan.
8. Mengabaikan tanggung jawab atau tugas.
9. Tidak siap menghadapi rapat atau tenggat waktu.
10. Kurangnya perhatian terhadap detail atau kualitas pekerjaan.
Penting untuk dicatat bahwa kemalasan bisa disengaja atau tidak disengaja. Beberapa karyawan mungkin menyadari kurangnya produktivitas mereka dan secara sadar mengambil keputusan untuk mengendur, sementara yang lain mungkin tidak menyadari ketidakefisienan mereka atau sedang berjuang dengan masalah pribadi yang mempengaruhi kinerja mereka.



