Pengertian Spasmodisme: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan
Spasmodisme adalah istilah yang digunakan pada abad ke-19 untuk menggambarkan jenis kontraksi atau kejang otot yang tidak disengaja, sering kali disertai gerakan berkedut atau menyentak. Kadang-kadang juga digunakan untuk menggambarkan kelainan neurologis yang ditandai dengan jenis gerakan ini.
Istilah "spasmodisme" berasal dari kata Yunani "spasmos", yang berarti "kejang tiba-tiba" atau "kejang". Dalam konteks kedokteran, istilah ini digunakan untuk menggambarkan serangkaian kondisi yang diduga disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal pada sistem saraf, yang menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja dan gejala lainnya.
Beberapa kondisi yang diklasifikasikan sebagai gangguan spasmodik antara lain :
* Spasmodic torticollis: Suatu kondisi yang ditandai dengan kedutan dan kontraksi otot leher, menyebabkan postur kepala dan leher menjadi tidak normal.
* Spasmodic dysphonia: Suatu kondisi yang ditandai dengan kontraksi tak disengaja pada pita suara, yang menyebabkan suara serak atau suara lainnya perubahan.
* Korea spasmodik: Suatu kondisi yang ditandai dengan gerakan lengan dan kaki yang tersentak-sentak dan spasmodik, sering kali disertai kedutan pada wajah dan kelopak mata.
Penyebab pasti spasmodik tidak dipahami dengan baik, namun diperkirakan berhubungan dengan kelainan aktivitas listrik di otak dan sistem saraf. Perawatan untuk gangguan spasmodik biasanya melibatkan kombinasi terapi fisik, pengobatan, dan terapi lain yang bertujuan mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan kontrol motorik.