Pengertian Teknik Konstruksi Slipforming Pada Struktur Beton Tinggi
Slipforming adalah teknik konstruksi yang digunakan untuk membangun struktur beton tinggi seperti jembatan, gedung bertingkat, dan menara. Ini melibatkan penggunaan cetakan atau bekisting sementara yang dinaikkan secara bertahap seiring bertambahnya tinggi struktur. Bekisting biasanya terdiri dari serangkaian rangka baja yang saling bertautan yang didongkrak secara berkala untuk menghasilkan ketinggian yang diinginkan.
Proses slipforming dimulai dengan pembangunan pondasi, yang dapat berupa lubang dalam atau serangkaian tiang. yang menopang berat struktur. Setelah pondasi terpasang, bagian pertama bekisting dipasang dan beton dituangkan ke dalam cetakan. Bekisting kemudian dinaikkan menggunakan dongkrak hidrolik, dan proses ini diulangi, lapis demi lapis, hingga ketinggian yang diinginkan tercapai.
Slipforming memiliki beberapa keunggulan dibandingkan teknik konstruksi tradisional. Hal ini memungkinkan konstruksi struktur tinggi dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi, karena bekisting dapat dikontrol dan disesuaikan secara tepat sesuai kebutuhan. Selain itu, slipforming menghilangkan kebutuhan akan perancah dan struktur pendukung sementara lainnya, sehingga dapat menghemat waktu dan uang untuk biaya konstruksi. Yang terakhir, slipforming memungkinkan konstruksi struktur dengan bentuk dan lengkungan yang kompleks, yang mungkin sulit atau tidak mungkin dicapai jika menggunakan teknik tradisional.
Beberapa contoh struktur yang dibangun menggunakan slipforming antara lain Burj Khalifa di Dubai, Menara Shanghai di Tiongkok, dan One World Trade Center di Kota New York.