Pengertian Underactivity: Penyebab, Akibat, dan Cara Mengatasinya
Kurang aktivitas, juga dikenal sebagai aktivitas rendah atau hipoaktivitas, mengacu pada keadaan penurunan aktivitas fisik atau mental dibandingkan dengan apa yang dianggap normal atau rata-rata. Hal ini dapat diwujudkan dalam berbagai cara, seperti:
1. Ketidakaktifan fisik: Tidak cukup melakukan latihan fisik atau aktivitas sehari-hari, menyebabkan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
2. Ketidakaktifan mental: Kurangnya rangsangan mental, seperti tidak melakukan hobi, membaca, atau bersosialisasi.
3. Berkurangnya produktivitas: Berjuang untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan karena kurangnya motivasi atau fokus.
4. Isolasi sosial: Menarik diri dari interaksi dan hubungan sosial, menyebabkan perasaan kesepian dan terputusnya hubungan.
5. Depresi: Mengalami gejala depresi, seperti suasana hati yang buruk, kehilangan minat beraktivitas, dan perubahan nafsu makan atau pola tidur.
6. Kecemasan: Merasa cemas, gugup, atau takut, yang dapat menyebabkan perilaku menghindar dan berkurangnya tingkat aktivitas.
7. Sindrom kelelahan kronis: Mengalami kelelahan terus-menerus yang tidak hilang dengan istirahat, menyebabkan penurunan aktivitas fisik dan mental.
8. Kondisi medis lainnya: Kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme atau nyeri kronis, dapat menyebabkan kurang aktif.
Penting untuk diperhatikan bahwa beberapa tingkat kurang aktif adalah normal dan dapat bersifat adaptif dalam situasi tertentu, seperti saat tidur atau relaksasi. Namun, kurangnya aktivitas yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, yang menyebabkan penurunan produktivitas, isolasi sosial, dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.