


Sejarah dan Signifikansi Rocker: Simbol Pemberontakan dalam Fashion
Rocker adalah salah satu jenis pakaian yang berasal dari tahun 1950-an dan menjadi populer di kalangan anak muda, khususnya mereka yang merupakan bagian dari subkultur rock and roll. Biasanya terbuat dari denim atau bahan kokoh lainnya dan memiliki ukuran yang santai, dengan ciri-ciri seperti lengan berbentuk lonceng, potongan longgar di badan, dan lingkar pinggang yang tinggi.
Rocker sering dikenakan oleh musisi dan penggemar musik rock, dan mereka menjadi simbol pemberontakan dan ketidaksesuaian. Mereka juga dikaitkan dengan subkultur "teddy boy", yang muncul di Inggris pada tahun 1950-an dan dicirikan oleh para pria muda yang mengenakan celana panjang pipa pembuangan, jaket kulit, dan pakaian lain yang dianggap memberontak atau anti kemapanan.
Beberapa ciri umum Model rocker meliputi:
* Lengan berbentuk lonceng: Rocker sering kali memiliki lengan yang melebar di bagian bawah, sehingga memberikan bentuk yang khas.
* Loose fit: Rocker didesain longgar dan nyaman, dengan ukuran yang santai di seluruh tubuh .
* Lingkar pinggang tinggi: Banyak rocker yang memiliki lingkar pinggang tinggi, yang dapat dipertegas dengan ikat pinggang atau aksen lainnya.
* Denim atau bahan kokoh lainnya: Rocker sering kali dibuat dari denim atau bahan tahan lama lainnya yang tahan terhadap kerasnya pemakaian dan sobek.
* Hasil akhir yang jelek atau pudar: Banyak rocker yang memiliki hasil akhir yang jelek atau pudar, yang dapat memberi mereka tampilan vintage yang usang.
Secara keseluruhan, rocker adalah jenis pakaian yang diasosiasikan dengan pemberontakan, ketidaksesuaian, dan kecintaan pada musik rock . Mereka sering dipakai oleh orang-orang yang ingin mengekspresikan individualitas mereka dan menolak tren mode arus utama.



