Sejarah Kompleks Boer di Afrika Selatan
Boer adalah kata dalam bahasa Belanda yang mengacu pada petani atau petani. Ini berasal dari bahasa Afrikaans, yang digunakan di Afrika Selatan. Dalam konteks sejarah Afrika Selatan, istilah "Boer" digunakan untuk menggambarkan pemukim berbahasa Belanda yang menjajah bagian selatan Afrika, khususnya Negara Bebas Oranye dan Transvaal, pada abad ke-19. Para pemukim ini sebagian besar adalah keturunan Huguenot Belanda, Jerman, dan Prancis, dan mereka dikenal karena keterampilan pertanian dan perlawanan mereka terhadap pemerintahan Inggris.
Kaum Boer memainkan peran penting dalam sejarah Afrika Selatan, khususnya selama Perang Boer Kedua (1899). -1902) dan era apartheid (1948-1994). Selama Perang Boer Kedua, Boer berperang melawan Inggris yang berupaya mencaplok wilayah mereka. Perang ini ditandai dengan taktik gerilya, kamp konsentrasi, dan penghancuran luas lahan pertanian dan peternakan Boer.
Selama era apartheid, Boer merupakan kelompok dominan dalam masyarakat Afrika Selatan, dan mereka terkait erat dengan pemerintahan Partai Nasional yang menerapkan kebijakan apartheid . Banyak Boer yang menjadi anggota Afrikaner Broederbond, sebuah perkumpulan rahasia yang bertujuan untuk mempromosikan kepentingan Afrikaner dan mempertahankan supremasi kulit putih.
Saat ini, istilah "Boer" masih digunakan di Afrika Selatan untuk merujuk pada orang-orang keturunan Belanda, tetapi istilah tersebut juga telah digunakan konotasi negatif karena hubungannya dengan era apartheid dan penindasan terhadap warga non-kulit putih Afrika Selatan. Beberapa orang menggunakan istilah "Boer" untuk mengejek orang kulit putih Afrika Selatan yang dianggap menolak perubahan dan tidak mau mengakui keragaman warisan negara tersebut.