


Sejarah Kontroversial Gading: Dari Zat Berharga hingga Spesies yang Terancam Punah
Gading merupakan zat keras, berwarna putih, dan berharga yang diperoleh dari gigi gajah. Telah digunakan selama berabad-abad dalam produksi berbagai barang seperti perhiasan, benda dekoratif, dan alat musik. Namun, pemanenan gading gajah menjadi kontroversial karena kekhawatiran terhadap kesejahteraan gajah dan dampak perdagangan terhadap populasinya.
Sumber utama gading adalah gajah Afrika, yang dapat menghasilkan gading dalam jumlah besar sepanjang hidupnya. Gadingnya diambil dari gigi gajah setelah mereka mati atau dibunuh karena alasan lain. Proses pengambilan gading seringkali berbahaya dan membahayakan gajah, karena melibatkan pemotongan gigi dengan alat tajam.
Gading telah digunakan dalam berbagai cara sepanjang sejarah, termasuk:
1. Ukiran: Gading telah diukir menjadi benda dekoratif yang rumit, seperti patung, vas, dan ornamen lainnya.
2. Perhiasan: Gading telah digunakan untuk membuat berbagai macam barang perhiasan, termasuk kalung, gelang, dan anting.
3. Alat musik: Gading telah digunakan untuk membuat tuts piano dan alat musik lainnya.
4. Benda-benda dekoratif: Gading telah digunakan untuk membuat benda-benda dekoratif seperti kipas angin, sisir, dan barang-barang kecil lainnya.
Namun, permintaan akan gading telah menyebabkan meluasnya perburuan gajah, yang berdampak buruk pada populasi gajah. Akibatnya, banyak negara melarang perdagangan gading, dan berbagai upaya dilakukan untuk melindungi gajah dan habitatnya.



