Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Dilantin: Kegunaan, Efek Samping, dan Lainnya
Dilantin adalah nama merek fenitoin, yaitu obat antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati dan mencegah kejang. Ia bekerja dengan mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak yang menyebabkan kejang. Dilantin juga terkadang digunakan untuk mengobati kondisi kejiwaan tertentu, seperti kecemasan dan skizofrenia.
2. Apa kegunaan Dilantin ?
Dilantin digunakan untuk mengobati dan mencegah kejang yang disebabkan oleh berbagai kondisi, antara lain:
* Epilepsi
* Kejang yang disebabkan oleh cedera kepala atau infeksi
* Status epileptikus (kejang berkepanjangan)
* Neurocysticercosis (suatu kondisi yang disebabkan oleh cacing pita infeksi di otak)
* Trigeminal neuralgia (gangguan nyeri kronis yang menyerang wajah)
* Kondisi kejiwaan seperti kecemasan dan skizofrenia
3. Apa saja efek samping Dilantin ?
Efek samping yang umum dari Dilantin antara lain:
* Mual dan muntah
* Pusing dan mengantuk
* Sakit kepala
* Kelelahan
* Masalah koordinasi
* Gemetar
* Ruam kulit atau gatal
* Kerusakan hati ringan (peningkatan enzim hati)
Kurang umum tetapi Efek samping yang lebih serius dari Dilantin dapat mencakup:
* Reaksi alergi, seperti gatal-gatal atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan
* Ruam kulit parah atau lecet
* Penekanan sumsum tulang (jumlah sel darah rendah)
* Kerusakan hati (penyakit kuning, hepatitis)
* Masalah mata (kehilangan penglihatan, penglihatan ganda)
* Kerusakan ginjal (gagal ginjal)
4. Bagaimana cara kerja Dilantin ?
Dilantin bekerja dengan mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak yang menyebabkan kejang. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan jumlah neurotransmiter tertentu di otak, seperti asam gamma-aminobutyric (GABA), yang memiliki efek menenangkan pada otak. Dilantin juga mempengaruhi aktivitas saluran natrium berpintu tegangan di sel saraf, yang membantu mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak.
5. Berapa dosis Dilantin ?
Dosis Dilantin tergantung pada kondisi yang dirawat serta usia dan berat badan pasien. Dosis awal yang biasa untuk orang dewasa adalah 100-200 mg/hari, dibagi menjadi dua atau tiga dosis. Untuk anak-anak, dosis awal biasanya didasarkan pada berat badan mereka dan dapat berkisar antara 5-10 mg/kg/hari. Dosis harian maksimum biasanya sekitar 1200 mg/hari untuk orang dewasa dan 600 mg/hari untuk anak-anak.
6. Berapa lama Dilantin bertahan di sistem Anda?
Dilantin dapat tetap berada di dalam tubuh selama beberapa hari atau minggu setelah dosis terakhir, tergantung pada usia pasien, fungsi hati, dan faktor lainnya. Waktu paruh Dilantin (waktu yang dibutuhkan obat untuk berkurang setengahnya) adalah sekitar 24-48 jam pada orang dewasa, namun bisa lebih lama pada anak-anak dan penderita penyakit hati. Penting untuk mengikuti petunjuk dosis dengan hati-hati dan tidak menghentikan penggunaan Dilantin secara tiba-tiba, karena hal ini dapat menyebabkan kembalinya kejang atau gejala penarikan lainnya.
7. Bisakah Anda minum alkohol saat mengonsumsi Dilantin ?
Secara umum pasien yang memakai Dilantin disarankan untuk menghindari alkohol, karena alkohol dapat meningkatkan risiko efek samping seperti kantuk, pusing, dan kerusakan hati. Namun, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang (hingga satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria) dapat ditoleransi dalam beberapa kasus, di bawah pengawasan medis yang ketat. Penting untuk mendiskusikan konsumsi alkohol apa pun dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi Dilantin.
8. Bisakah Anda meminum obat lain yang mengandung Dilantin ?
Dilantin dapat berinteraksi dengan obat lain, jadi penting untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang sedang Anda pakai. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Dilantin antara lain:
* Antibiotik (seperti isoniazid)
* Antidepresan (seperti amitriptyline)
* Obat anticemas (seperti benzodiazepin)
* Obat pereda nyeri (seperti opioid)
* Obat antikonvulsan lainnya (seperti karbamazepin)
Penting untuk mengikuti instruksi dokter Anda dengan hati-hati saat mengonsumsi Dilantin dengan obat lain.