mobile theme mode icon
theme mode light icon theme mode dark icon
Random Question Rawak
speech play
speech pause
speech stop

Memahami Arabisme: Gerakan Politik dan Ideologi di Timur Tengah

Arabisme adalah gerakan politik dan ideologi yang muncul di Timur Tengah pada abad ke-20. Ini menekankan persatuan dan solidaritas masyarakat Arab dan mendukung promosi budaya, bahasa, dan identitas Arab.

Akar Arabisme dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, ketika dunia Arab mengalami perubahan politik dan sosial yang signifikan. Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah dan bangkitnya gerakan-gerakan nasionalis di wilayah tersebut menyebabkan tumbuhnya rasa identitas Arab dan keinginan untuk bersatu di antara masyarakat Arab.

Arabisme mendapatkan momentumnya pada tahun 1950an dan 1960an, khususnya pada periode pan-Arabisme, yang menekankan perlunya persatuan dan kerja sama Arab. Gerakan ini dipimpin oleh para pemimpin terkemuka seperti Gamal Abdel Nasser dari Mesir, yang menganjurkan persatuan Arab dan sosialisme.

Namun, Arabisme juga dikritik karena keterbatasan dan kekurangannya. Beberapa pengkritik berpendapat bahwa hal ini sering digunakan sebagai alat bagi rezim otoriter untuk menekan perbedaan pendapat dan mempertahankan kekuasaan, sementara yang lain berpendapat bahwa hal ini bersifat eksklusif dan mengabaikan keragaman budaya dan identitas di dunia Arab.

Terlepas dari kritik tersebut, Arabisme masih tetap ada. bagian penting dari lanskap politik dan budaya Timur Tengah. Hal ini terus menginspirasi gerakan persatuan dan keadilan sosial, dan warisannya dapat dilihat di banyak lembaga bahasa dan budaya Arab yang telah didirikan di seluruh wilayah.

Knowway.org menggunakan kuki untuk memberikan anda perkhidmatan yang lebih baik. Dengan menggunakan Knowway.org, anda bersetuju dengan penggunaan kuki kami. Untuk mendapatkan maklumat terperinci, anda boleh menyemak teks Dasar Kuki kami. close-policy